Kamis, 01 Mei 2008

Untuk Mu Yang Akan Hadir di suatu saat Nanti


Yach namaya juga kisah pasti bisa itu kebetulan ato maksa / jayus ato apalah istilahnya, Minggu lalu aku jalan jalan diantara para bloger bloger dan salah satu yang aku singgahin memberiku sebuah Surat untuk kenang - kenangan dan sebagai bacaan hati dalam perjalananku selanjutnya dan selanjutnya ... Sampai aku menemukan Dindakoe! Penulisnyajuga bernama Dinda. Aku singgah ke blogernya dan aku tanya ke Dia, Hay Engkau kah Dinda yang aku Cari? Emh ,, Dia cuma menggelengkan kepalanya dan berkata " Bukan ! " Tapi ternyata Dia memang Bukan DindaKOE! ( Dinda yang akoe CaRi !) lalu aku pun pamit pergi dan sebelum nya Dia memberiku sebuah kertas yang ternyata adalah sebuah surat!
yang Dia tulis dan di beri judul :
Untuk Mu yang akan Hadir di suatu saat Nanti..
seprti inilah isi surat Nya :
Untukmu. Yang akan hadir suatu saat nanti.
Marilah kita minum teh melati yang wangi. Dan saling bertatapan dalam cinta.
Kita akan membicarakan dunia dari senyuman dan tatapan mata.
Membincangkan asal muasal bijih kopi atau kasus korupsi.
Membincangkan kepenuh-imajinasian Harry Potter atau kerumitan kitab suci.
Membicarakan nikmatnya ciuman pertama atau indahnya gedung-gedung tua.
Membicarakan friendster atau perdagangan manusia.
Marilah kita bermain dalam hujan.
Dan saling mendekap untuk mencari kehangatan.
Kita akan memberikan seribu perak kepada ojek payung yang disewakan anak jalanan.
Dan menghirup sup hangat dari warung pinggir jalan.
Menyusuri kampung kumuh dan belantara beton ini dengan bis yang menebarkan timbal ke paru-paru penumpangnya.
Marilah kita berdiam dan tenggelam dalam bacaan.
Menghabiskan sore yang rawan diatas rerumputan.
Hingga matahari lenyap dan lampu gemerlapan.
Dan kita berpisah dengan satu kecupan indah yang kenangannya tak akan pernah lekang.
Aku tak menjanjikan apa-apa seperti aku tak akan menuntutmu dengan apa-apa.
Tapi kita akan bicara dengan bahasa yang sama. Bahasa cinta.
Bahasa penghormatan. Bahasa kesetaraan.
Bahwa lebihku menutupi kurangmu dan kurangku tertambal lebihmu.
Dan kita adalah satu dalam jiwa. Satu dalam rasa.

Karena setiap pertengakaran adalah indah dan kerinduan adalah berkah.
Dan kitasiap untuk mengarungi badai bersama.
Dengan gandengan tangan yang kian mengerat pada semakin banyak langkah yang kita buat. Karena kita punya impian yang sama dan berjalan bersisian untuk meraihnya.
Maukah kau?

1 komentar:

dsweety mengatakan...

ini mass.. about me a gain? wakakkakaka.. mas im just an ordinary woman,who tried to be honest on averything,thx alot maskuw..